Rabu, 16 Juni 2010

KADAR AIR
( MOISTURE CONTENT )


MAKSUD :
Test ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air sampel tanah yaitu perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah tersebut.

PERALATAN :
Cawan kedap air (tin box)
Timbangan ketelitian 0,01 gram
Oven
Desicator
Ayakan

BAHAN UJI/MATERIAL :
Tanah

PROSEDUR PERCOBAAN :
Bersihkan tanah dari batu kecil/krikil dengan menggunakan ayakan.
Timbang tin box yang akan dipakai berikut tutupnya lalu diberi nomor/tanda.
Masukan tanah yang telah diayak ke dalam tin box tersebut lalu tutup.
Timbang tin box yang telah diisi tanah tersebut.
Masukkan kedalam oven yang suhunya telah diatur sebesar 110℃ selama 24 jam sehingga beratnya konstan (tutup tin box dibuka).
Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan kedalam desicator agar cepat dingin.
Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah kering tersebut.



Catatan :
Berat tanah yang diuji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan dengan butiran tanah maksimum agar didapatkan hasil yang teliti.

Ukuran butir maks. Berat tanah uji min. Ketelitian
- 3⁄4 " 1000 gram 1 gram
- # 10 100 gram 0.1 gram
- # 40 10 gram 0.01 gram

Jika tidak tersedia oven pengering, maka pengeringan dapat dilakukan dengan cara :
digoreng diatas kompor;
dibakar langsung setelah disiram dengan spiritus (khusus untuk tanah yang tidak mengandung bahan yang mudah terbakar);
Menggunakan speddy moisture content test.
Masing-masing tin box dan tutupnya harus diberi tanda yang jelas agar tidak tertukar.
Pada waktu menimbang, tutup tin box selalu terpasang.
Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, setiap sampel tanah diuji sebanyak 3 kali.

PERAWATAN :
Bersihkan tin box kedap air segera setelah percobaan selesai.
Jemur silica gel yang berada dalam desicator secara berkala untuk menghilangkan air yang diserapnya.


LAPORAN

NOMOR CONTOH DAN KEDALAMAN
A NOMOR TIN BOX I II III
B BERAT TIN BOX (gr) 12.2 12.2 12.4
C BERAT TIN BOX + TANAH BASAH (gr) 97.0 96.0 91.4
D BERAT TIN BOX + TANAH KERING (gr) 93.3 93 87.5
E BERAT AIR = C - D (gr) 3.7 3 3.9
F BERAT CONTOH KERING (gr) 81.1 80.8 75.1
KADAR AIR (W) = E/F ×100 % % 4.6 3.7 5.2
RATA-RATA (W) % 4.5
UNCONFINED COMPRESSION.

MAKSUD DAN TUJUAN.
Untuk mengetahui ultimate Uncon fined Compression Strength dari tanah cohesive,baik untuk Undisturbed maupun Remolded.
Untuk mngetahui Sensitivity dari tanah tersebut.
Untuk megetahui kekuatan geser tanah tersebut.


ALAT ALAT DAN BAHAN YANG DI PAKAI.
Alat unconfined compression test, lengkap dengan load dial dan deformation dial reading.
Extruder.
Cetakan tanah (silinder kecil)
Timbangan dengan ketelitiban 0,1 gram dan jangka sorong.
Stop watch
Piringan penghancur tanah
Can.
Oven.
Gergaji kawat.
Sptula .
Plastik.
Vaselin .
Alat pemadam.

TEORI :

Unconfined compression test ini di lakukan untuk mengetahui unconfined compression strength.Dalam percobaan ini sudut internal fliction (∅ =0) dan lateral support (σ3=0), jadi hanya ada beban vertical ( σ1=0)dengan memberikan deformasi.Beban vertical yang menyebapkan contoh tanah menjadi retak di bagi dengan satuan luas yang di koreksi (A) di sebut compression strength (qu).
Dari diagram lingkaran mold dapat di hitung besarnya kekuatan geser tanah tersebut, yaitu :

Su = C =qu/2
Stress = p/A =τ
Strain =∆l/l=∈
∆L=LO-L / LI=LO-L∆.
A= A0/(1-∈).


Dimana:
L0 = Panjang contoh tanah mula-mula.
L = Panjang contoh tanah setelah mendapatkan beban vertical P.
∆L = Perubahan panjang contoh tanah akibat beban vertical P.
AO = Luas penampang contoh tanah mula-mula.
A = Luas penampang setelah di koreksi.

Bila yang di coba contoh undisturbed di peroleh undisturbed strength.
Bila yang di coba contoh remolded di peroleh remolded strength ratio dari undisturbed strength dan remolded di finiskan sebagai sensitivity.

Sensitivity =(Undisturbed strength)/(Remolded strength).

Dalam percobaan ini dimensi contoh harus memenuhi syarat :
2D ≤L ≤3D, Dimana :
D = diameter contoh tanah.
L = Tinggi contoh tanah.
Sebab bila L≤2D , Sudut bidang runtuhnya akan mengalami overlap.
Dan bila L≥3D ,berlaku sebagai kolom,aka nada bahaya tekuk.
Jadi yang ideal adalah : L : D = 2 : 1.

Klasifikasi tanah lanau dan lempung berdasarkan unconfined compression strength.
consistency Qu (kg / cm2)
Very soft
Soft
Medium
Stiff
Very stiff
Hard <0,25
0,25-0,5
0,50-1,0
1,0-2,0
2,0-4,0
>4,0

Klasifikasi tanah lempung berdasarkan sensitivity.
sensitivity Sifatnya.
1
1-2
2-4
4-8
8-16
>16 Insensitive clay
Low sensitive clay
Medium sensitive clay
Sensitive clay
Extra sensitive clay
Quick clay

PERCOBAAN.
Persiapan percobaan:
Contoh tanah undisturbed di keluarkan dengan extruder dari tabung dan di cetak dalam silinder kecil kurang lebih 7 cm.Dalam percobaan ini di pakai contoh tanah dari kedalaman 3 meter,4 meter ,5 meter.
Contoh tanah tersebut di keluarkan dari cetakan dan di periksa apakah memenuhi syarat: 2D≤L≤3D.
Permukaan tanah harus benar-benar rata,(pada ujung-ujungnya),agar terjadi pembebanan yang sentries dan merata pada seluruh permukaan.
Ukur diameter dan tinngi contoh tanah serta timbang beratnya.

Jalanya percobaan :
Contoh tanah di letakan pada alat unconfined compression test dan di atur supaya load dial dan devormation dial keadaan awal menunjukan angka nol. Plat pembeban di letakan tepat menyentuh bagian atas contoh tanah dan sentries terhadap sumbunya.
Percobaan di mulai dengan memutar engkol secara teratur,sehingga kecepatan deformation; 1% dari tinggi contoh permenit.
Pembacaan pada load dial di lakukan pada interval-interval ,15 ,30 ,45 ,1,,……dan seterusnya sampai pembacaan load dial konstan atau menurun, dimana contoh tanah di angap telah runtuh..
Gambar bentuk runtuhan tanah.
Setelah itu tanah di remolded yaitu contoh tanah di masukan ke dalam plastic dan diremas-remas dengan jari sampai hancur,kemudian semua tanah yang hancur tersebut di masukan kembali ke tabung silinder cetakan yang mana jumlah tanah dan tingginya harus sama seperti contoh undisturbed,agar di dapat kepadatannya dan kadar airnya.
Contoh tanah remolded tersebut di beri pembebanan seperti proses semula.
Gambar bentuk runtuhan tanah.
Masukan kedalam oven selama 24 jam,lalu di timbang untuk mengetahui kadar airnya..
Percobaan di ulang untuk contoh-contoh tanah yang lain dari kedalaman yang lain.
Catat kalibrasi alat.

PELAPORAN :
Buat grafik hubungan tegangan dan regangan.
Tentukaan ultimate unconfined compression strength undisturbed dan remolded pada tiap kedalaman.
Tentukaan sifat consistency tiap kedalaman.
TRIAXIAL
MAKSUD DAN TUJUAN.
Untuk mengukur unconsolidated undrained strength terhadap specimens yang berbentuk silinder dari tanah-tanah cohesive baik dalam keadaan undituded maupun remolded.Dengan jalan mengetahui parameter-parameternya yaitu sudut geser dalam tanah (0 ) dan nilai kohesi (c ) dari tanah tersebut.
ALAT-ALAT / BAHAN YANG DI PAKAI.
Satu set alat triaxial.
Pompa pengisap udara
Extruder untuk mengeluarkan contoh tanah.
Mold untuk mencetak tanah diameter kurang lebih 3,5 cm
Jangka sorong
Oven listrik dengan suhu 105 – 110 c.
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Alat untuk memasang membrane karet pada contoh tanah (karet kondom )
Gergaji kawat.
Spatula.
Kompresor listrik.

TEORI :
Untuk menghitung kekuatan geser tanah dapat di lakukan 3 (tiga ) macam percobaan.
Unconsolidated Undrained test.
Air tidak boleh berdrainase dari pori-pori tanah selama tekanan bekerja pada contoh tanah.Sehingga tidak dapat mengukur tegangan air pori.
Consolidated Undrained Test,
Contoh tanah mula-mula ditekan oleh tekanan air dalam sel sehingga mengakibat peningkatan tekanan pada air pori dalam contoh tanah secara tiba-tiba dan air dalam pori akan keluar.Kemudian contoh tanah berkonsolidasi.Drainase tidak boleh terjadi selama di beri tekanan.Percobaan ini dapat mengukur tegangan air pori.
Drained test.
Contoh dibebani dan di biarkan berdrainasi.Beban vertikal di berikan dengan kecepatan rendah,sehingga tekanan pori air dalam contoh tidak bertambah.
Dlam percobaan triaxial di lakukan percobaan Unconsolidated Undrained tanpa memperhatikan tegangan pori air.

RUMUS –RUMUS YANG DI PAKAI :
φ1 =k .M+φ3
A


Dimana : φ 1 =Tegangan vertical yang di berikan
φ3 =Tegangan horizontal yang konstan.
K = Kalibrasi pada proving ring
A = Luas penampang yang telah di koreksi
Ao/(1-∈)
Ao = Luas contoh tanah sebelum test
∈ =L/Lo
∆L= Perubahan panjang contoh tanah.
Lo= Panjang contoh tanah mula-mula.
φ3=Ko.φ.II
Dimana :
Ko =φv/(φh )=0,4 . s/d 0,8 (untuk clay non khesive )
H = kedalaman
φ = berat jenis tanah.
Kekuatan geser tanah =τ=c+φn tgn ∅
Mencari tegangan vertical ∆Q1= (K.M)/A1
Dimana : Q1 = Tegangan vertical yang di berikan kg/cm.
:Q3 = Tegangan horizontal yang konstan .kg/cm.
:M =Dial deformasi
:K = Kalibrasi dari proofing ring.
A1 = Luas penampang sampel tanah yang telah di koreksi. (cm).
Mencari kadar air = ka =(W,sat-Wdat)/(W,dat) x100%
Dimana = ka =kadar air
Wsat = Berat tanah basah
Wdat = Berat tanah kering ( oven )
Mencari berat isi tanah basah. Ydat =(W,dat)/(Y,dat)
: Ysat =Wsat/Vsat
Dimana ; Y dat =Berat isi kering
:Ysat = Berat basah
:Vsat =
φn= tegangan normal
=(φ1+φ3 )/2+(φ1-φ3)/2 cos⁡〖2 ∅〗
τ=tegangan gaser
= (1-3)/2 sin⁡〖2 ∅〗
PERCOBAAN.
Persiapan percobaan :
Contoh tanah undisturbed di keluarkan dengan mengunakan extruder dan langsung di cetak dengan ring pencetak.sebelumnya ring di ukur diameternya dan di beri valine.
Tentukan panjang contoh tanah 2 kali diameter cetakan tersebut kemudian keluarkan contoh tanah dari ring pencetak.
Ukur tinggi contoh tanah untuk di ketahui volumenya,kemudian timbang beratnya.
Contoh tanah lalu masukan dalam membran karet dengan bantuan mebran stretcher dan pompa pengisap di jaga jangan sampai contoh tanah rusak,demikian juga antara contoh tanah dan membran jangan sampai terdapat udara.
Contoh tanah yang telah di selubungi membran karet,bagian atas dan bagian bawah di pasang batu berpori kemudian di masukan kedalam tabung sel triaxial.
Bagian atas dari batu berpori di letakan plat penerus gaya yang di lengkapi dengan selang sebagai saluran keluar air tanah.
Setelah contoh tanah selesai di pasang dan berdiri tegak dengan baik,kemudian tabung sel di tutup rapat-rapat.
JALANNYA PERCOBAAN.
Sel triaxial di isi larutan glisering + air 50%,sampai penuh dengan memberi tekanan pada tabung glistering,di jaga jangan sampai ada udara di dalam sel triaxial dengan cara mengeluarkan udara melalu klep sebelum sel penuh terisi glisering.
Akibat dari pengisian glistering ini, pada sel tersebut terdapat tekanan yang menekan contoh tanah dari segala arh yang besarnya dapat di lihat pada manometer.fungsi tekanan ini adalah sebagai penganti tegangan lateral (φ3).
Tentukan besar φ3 dengan memutar krang dan memberi tekanan udara dengan compressor.misalkan ambil contoh tanah:
Kedalaman 2 m φ3 = 0,25 kg/cm:0,5kg/cm:0,75kg/cm.
Kedalaman 5 m φ3 =0,5 kg/cm:1,00kg/cm:1,50 kg/cm.
Jelaskan alat penekanan arah vertical dengan kecepatan penurunan 2% permenit dari tinggi contoh tanah.
Pembacaan load dial di lakukan setiap deformasi atau penurunan bertambah 0,5mm.
Pembebanan di teruskan hingga contoh tanah mengalami keretakan atau sampai pembacaan load dial turun kembali.
Kemudian cairan glistering di keluarkan dari tabung sel ketempat semula dengan jalan memberikan tekanan udara dari compressor,dan udara yang masih ada dalam tabung sel di buang.
Tabung sel di keluarkan dari unit triaxial lalu membran karet di lepas dan tanah di keluarkan dari sel triaxial.
Gambar bentuk atau garis-garis keretakannya.
Contoh tanah di timbang dan di masukan kedalam oven selama 18-24 jam.kemudian di timbang lagi dan di hitung kadar airnya.
Percobaan di lakukan lagi untuk contoh tanah lain,misalnya: di ambil 2 kedalaman- 2,00 m dan – 5,00m masing-masing 3 contoh dengan φ3 berbeda.
PELAPORAN :
Hitung kadar air contoh tanah .
Hitung tegangan horizontal (3) dan tegangan vertical (1)
Kemudian gambar diagram mohris untuk mendapatkan c dan Q.
SAND DENSITY CONE TEST.
MAKSD DAN TUJUAN.
Pemeriksaan ini di maksud untuk menentukan kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah di padatkan.
ALAT-ALAT /BAHAN YANG DI PAKAI.
Botol trasparan untuk tempat pasir isi kurang lebih 4 (empat) liter.
Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm.
Pelat untuk corong pasir.
Pasir bersih yang tidak mengandung bahan pengikat dan dapat mengalir bebas,bergradasi lewat -saringan no.200.
Timbangan kapasitas 10kg dengan ketelitian 1gram dan kapasitas 500gram dengan ketelitian 0,1gram.
Oven pengering.
Palu,sendok,kwas,pahat.
Can

TEORI
Perhitungan:
Isi botol =Berat air =(W2 - W1)cm3
Berat isi pasir=φp (W3 - W1)/(W2 - W1) gram
Berat pasir dalam coorong =(W4 - W5) gram
Berat pasir dalam lobang =(W6 - W7) - (W4 - W5)= W10 gram
Isi lubang =W10/φP =v e cm3
Berat tanah = (W8 - W9) gram
Berat isi tanah =φ = (W8-W9)/Ve gram/cm3
Berat isi tanah kering =φd lap =φ/(100+W) X 100% gram/cm3
Derajat kepadatan di lapangan =D = (φd lap.)/(φd lab.)X 100%
Dimana:
W1 = Berat botol + corong
W2 = Berat air penuh di botol + corong.
W3 = berat pasir penuh di botol + corong.
W4 = Berat pasir secukupnya di botol + corong.
W5 = Berat sisa pasir di botol + corong.
W8 = Berat tanah + tempat.
W9 =Berat tempat.
PERCOBAAN :
Menentukan isi botol pasir :
Timbang alat ( botol + corong ) =w1 gram.
Letakan alat dengan botol di bawah,bukalah krang dan isis dengan air jerni sampai penuh di atas krang.
Tutup krang dan bersikan kelebihan air.
Timbanglahlah alat yang terisi air =W2 gr.
Berat air =isi botol pasir.
Isi botol = berat air = (W2 - W1) CM 3.
Menentukaan berat pasir.
Letakan alat dengan botol di bawah pada dasar yang rata,tutup krang dan isi corong pelan-pelan dengan pasir.
Buka krang, isi botol sampai penuh dan di jaga agar selama pengisian corong selalu di isis paling sedikit setengahnya.
Tutup krang, bersikan kelebihan pasir di atas krang dan timbanglah = W3 gr.
Berat isi pasir = φp=((w3-w1))/((w2-w1)) gr.
Menentukan berat pasir di dalam corong :
Isi botol pelan –pelan dengan pasir secukupnya dan timbang = W4 gr.
Letakan alat dengan corong di bawah pada pelat corong ,pada dasar yang rata dan bersih.
Buka kran pelan –pelan sampai pasir berhenti mengalir
Tutup kran ,dan timbanglah alat berisi sisah pasir = W5 gr.
Berat pasir dalam corong = (w4 –w5) gr.

Menentukaan berat isi tanah.
Isi botol dengan pasir secukupnya.
Ratakan permukaan tanah yang akan di periksa.Letakan pelat corong pada permukaan yang telah rata tersebut dan kokohkan dengan palu di keempat sisinya.
Galilah lobang sedalam minimal 10 cm ( tidak melampui tebal satu lapisan pemadatan.)
Seluruh tanah hasil galian di masukan ke dalam can yang telah di ketahui beratnya = W9 gr,dan timbang can dan tanah = W8 gr.
Timbang alat dengan pasir di dalamnya = w6 gr.
Letakan alat pada tempat (b ) corong kebawah diatas pelat sehingga pasir masuk ke dalam lubang.setelah pasir berhenti mengalir ,tutup kran kembali dan timbang alat dengan sisa pasir = W7 gr.
Ambil tanah sedikit dari can untuk penentuan kadar air (W).

PELAPORAN.
Tentukaan kegunaan masing-masing alat dalam percobaan ini.
Buatlah sket alat sand density test beserta kelengkapannya.
Buat perhitungan dengan teliti.
Beri kesimpulan dalam percobaan ini.
CONSOLIDATION
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mencari koeffesien pemampatan / compression index (Cc ) dari suatu jenis tanah akibat pertambahaan beban.
Mencari /menghitung tegangan prakonsolidasi ( Pc ) sehingga dapat di ketahui apa tanah tersebut normally atau over consolidated.
ALAT – ALAT YANG DI PAKAI
1. Alat konsolidometer beserta anak beban.
2. Stop wath
3. Ring konsolidasi
4. Jangka sorong untuk mengukur dimensi ring
5. Timbangan dengan ketelibaan 0,01 gram
6. Extruder untuk mengeluarkan contoh tanah.
7. Gergaji kawat untuk memotong tanah.
8. Spatula untuk merapikan contoh tanah.
9. Vaselin.
10. Aquadestilata / air suling.
11. Oven dengan suhu 105c - 110c.

CONTOH TANAH YANG DI GUNAKAN.
Dalam percobaan ini digunakan contoh tanah Undisturbed dari kedalaman 100 m ,200 m ,300 m ,400 m dan 500 m.

PERCOBAAN:
1. Ring konsolidasi dalam keadaan bersih , di timbang beratnya,di ukur tinggi serta di ukur diameter dalam nya
2. Ring di beri vaselin
3. Dengan bantuan alat extruder, tanah di masukan kedalam ring secara hati-hati agar jangan rusak, lalu tanah di potong dengan gergaji kawat.
4. Ring dan tanah basah di timbang
5. Contoh tanah di ukur kadar airnya.

JALANNYA PERCOBAAN:
1. Konsolidometer di siapan,jarum pengukur serta bebannya.
2. Contoh tanah serta ring di letakan pada sel konsolidometer
3. Percobaan di mulai dengan beban 0,833 kg.
4. Dicatat angka penurunan pada jarum petunjuk,pada interval 0” 6 “15 “30” 1” 2” 4” 8” 15” 30” 60” 24 jam.
5. Pembacaan dilanjutkan dengan pembabanan 1,660, 3,320 ,6,640 ,13,280, 26,560 kg dengan ivestal waktu masing-masing 24 jam.
6. Di catat pula angka penurunan pada masing-masing beban dengan investal waktu yang sama seperti di atas.
7. Penurunan beban,rutannya sama seperti poin 5.
8. Selesai tanah basah dan ring di timbang kembali dan masukan ke dalam oven kurang lebih 24 jam
9. Ring dan tanah kering di timbang.
BATAS CAIR ( LL )
13 17 33 43
1 2 3 4
16.02 16.16 15.96 16.01
19.32 18.98 18.25 18.80
18.18 18.02 17.51 17.91
1.14 0.96 0.74 0.89
2.16 1.86 1.55 1.9
52.7 51.6 47.7 46.8
CBR LABORATORIUM.
MAKSUD DAN TUJUAN:
Untuk menentukan nilai CBR( California Bearing Ration) tanah atau campuran tanah agregat yang di padatkan di laboratium dengan kadar air tertentu pada kondisi unsoaked (tidak terendam)dan kondisi soaked (terendam).
ALAT-ALAT /BAHAN YANG DI PAKAI.
A..Untuk pemadatan benda uji.
Mold lengkap dengan peralatannya.
Hamer dengan berat 10 Lb.
Plat baja dengan sebelah sisi tajam ,untuk meratakan tanah yang di padatkan.
Senduk pengaduk tanah.
Gelas ukur.
Exstruder untuk mengeluarkan contoh tanah dari mold.
Tempat untuk mencampur tanah dengan air.
Jangka sorong.
Timbangan dengan ketelibaan 0,01 gram dan 0,1 gram.
Can .
Oven.
Kertas filter untuk alas tanah.

B. Untuk percobban CBR laboratorium.
Stop watch.
Beban permukaan untuk penestrasi dan beban permukaan untuk perendaman.
Piring logam yang berlubang-lubang kecil (perforated plate).
Alat pengukur pengembangan (swelling)
Mesin CBR yang di lengkapi dengan alat-alat dial ring, proving ring dan piston penetrasi.

CONTOH TANAH YANG DI GUNAKAN:
5 (lima) sample tanah permukaan masing-masing 5000 gr lolos saringan no,4 dengan ketentuan :
1 (satu) sample dengan kadar air optimum :2 (dua )sample dengan kadar air masing-masing 2,5% dan 5,0 % di atas optimum : 2 (dua) sample dengan kadar air masing-masing 2,5 % dan 5,0% dibawah optimum.
Kadar air optimum di dapat dari hasil percobaan compaction test.





TEORI:
CBR laboratorium ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
Beban standar di peroleh dari percobaan dari batu pecah yang kelas A yang di angap mempunyai CBR 100%.
Dalam percobaan CBR laboratorium kekuatan batuh pecah diekivalenkan dengan standarload yang di nyatakan dalam hubungan antara penurunana dan besarnya tekanan pada contoh tanah tersebut.

CBR Laboratrium = beban/(beban standar ) x100%

Dimana =
Beban standar untuk penetrasi 0,1 inci =1000 psi
Beban standar untuk penetrasi 0,2 inci =1500 psi
Beban standar untuk penetrasi 0,3 inci =1900 psi
Beban standar untuk penetrasi 0,4 inci = 2500 psi.
Beban standar untuk penetrasi 0,5 inci = 2600 psi.

Beban dapat dari pembacaan load dial pada suatu penetrasi yang kemudian di kalibrasikan dengan kalibrasi proving ring, atau dapat juga di gunakan rumus :
1..untuk penetrasi 0,1 inci
CBR laboraotrium =tegangan (psi)/1000 (psi) x 100%
2..untuk penetrasi 0,2 inci
CBR laboratorium = tegangan (psi ) /1500 (psi) x 100 %.
Pada umumnya nilai CBR laboratorium di ambil pada penetrasi 0,1 inchi.
PERCOBAAN:
Persiapan percobaan:
Siapkan contoh tanah yang lolos saringan ASTM no 4, sebanyak 5x5 dan masing-masing sample di cari kadar airnya.
Tambakan air sesuai pada perhitungan pada masing-masing sample dengan kadar air yang di manta.
Contoh tanah di aduk sampai merata sehingga air meresap kadalam tanah dengan merata.
Contoh tanah di peram dalam plastic selama kurang lebih 24 jam agar kadar airnya merata.
Sebelum pemadatan di lakukan mold di bersikan dan di berikan oli.
Timbang berat mold, ukur diameter dan tinggi mold.
Siapakan kertas yang berbentuk bulat yang berfungsi sebagai penyekat alat ( filter ).
Timbang berat keping pemberat.

JALANNYA PERCOBAAN :
A.Pemadatan /compaction.
masukan piring pemisah (spacer disc) di atas keeping alas dan pasang kertas saring di atasnya.
Masukan sejumlah contoh tanah kedalam mold dan tinbang 56 kali sehingga di dapatkan tinggi lapisan padat 1/5 tinggi mold.
Lakukan sampai mencapai 5 lapisan di mana untuk lapisan terakhir di bantu dengan memasang collar (leher sambung).
Leher sambung /colla di lepaskan.Permukaan tanah di ratakan dengan mengunakan plat baja sehingga tepat pada bibir mold.Pekerjaan di lakukan dengan hati-hati agar di dapatkan permukaan tanah yang rata.
Setelah rata mold beserta isinya di timbang.
Kemudian di lakukan penetrasi / penekanan.

B.Penetrasi.
Letakan keping pemberat di atas permukaan contoh tanah seberat 4,5 kg/10 Lb.Sebelumnya berat lat yang sebenarnya harus di timbang dahulu.
Kemudian atur piston penetrasi pada permukaan benda uji sehingga tepat mengenai permukaan tanah.
Periksa dan atur loading dial dan penetrasi dial agar sebelum penetrasi di mula menunjukan angka nol.
Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan tetap sebesar 1,27 mm/mnt atau 0,5 inchi /menit.
Lakukan pembacaan beban pada penetrasi.
0,0125 inchi.
0,0250 inchi.
0,0500 inchi.
0,0750 inchi.
0,1000 inchi.
O,1250 inchi.
0,1500 inchi.
0,1750 inchi.
0,2000 inchi.
0,2500 inchi.
0,3000 inchi.
0,4000 inchi.
0,5000 inchi.
Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan mak simum terjadi sebelum penetrasi 0,5000 inchi.
Setelah penetrasi unsoaked selesai,pasang keping pengembangan di atas permukaan benda di uji dan kemudian di pasang keping pemberat 10 Lbs.Cetakan beserta beban di rendam dalam air sehingga air dapat meresap dari atas maupun dari bawah.Permukaa air selama perendaman harus tetap kurang lebih 2,5 cm di atas permukaan air benda di uji.
Pasang tripod beserta dial pengukuran pengembangan swelly di catat tiap waktu : 0,jam .1 jam.2 jam.4 jam.24 jam. 48 jam. 72 jam.96 jam.
Setelah 96 jam cetakan di keluarkan dari bak air dan meringkan selama kurang lebih 15 menit sehingga air bebas mengalir habis.harus di jaga agar selama pengeluaran air tersebut permukaan benda di uji tidak terganggu.
Ambil beban dari cetakan,kemudian cetakan beserta isinya di timbang.
Benda di uji CBR yang di rendam (soaked) telah siap di lakukan pengujian kembali seperti penetrasi unsoaked.

PELAPORAN :
Pelaporan harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
Cara yang di gunakan untuk mempersiapkan dan memadatkan benda uji (standad compaction test atau modifaet compaction test)
Keadaan benda uji (direndamkan / tidak di rendam )
Kepadatan kering benda uji sebelum di rendam.
Kepadatan kering benda uji setelah di rendam.
Kadar air benda uji sebelum dan sesudah pemadatan dalam persen.
Kadar air setelah perendaman yang di ambil dari lapisan atas benda uji setebal 1 inchi.
Pengembangan (swelling) dalam persen.
Harga CBR (direndam / tidak di rendam ) dalam persen.
Harga CBR di renca di tetepkan pada 100 % pengujian pendapatan dan standar / modified.